PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI TAHUN 2021

450 Siswa Ikuti Diktukba 2021

Riau | Rabu, 28 Juli 2021 - 11:10 WIB

450 Siswa Ikuti Diktukba 2021
Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi saat melakukan prosesi tepuk tepung tawar sa­at membuka Pendidikan Pembentukan Bintara di SPN Polda Riau, Senin (26/7/2021). (AFIAT ANANDA/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi resmi membuka pendidikan pembentukan bintara Polri tahun 2021. Kegiatan pembukaan itu dilangsungkan di Lapangan Hitam, Sekolah Kepolisian Negara (SPN) Polda Riau di Desa Kualu Nenas Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, Senin (26/7). 

Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto menuturkan kegiatan diawali dengan upacara yang dihadiri oleh Wakapolda Riau dan Pejabat Utama Polda Riau, serta Ketua Lembaga Adat Melayu Riau Datuk Al Azhar. Dimana pendidikan akan berlangsung selama 5 bulan ke depan yang diikuti oleh 450 siswa peserta didik.


"Dengan rincian dari Polda Riau sebanyak 223 orang siswa peserta didik, dan siswa hibah dari Polda Papua sebanyak 127 siswa peserta didik dan dari Polda Papua Barat sebanyak 100 siswa peserta didik," ujar Kombes Sunarto, Selasa (27/7). 

Disampaikan dia, kapolda saat memimpin pembukaan sempat membacakan amanat Kalemdiklat Polri. Adapun isi amanat yang dibacakan kapolda, sambung Sunarto, bahwa pembentukan Bintara Polri pada tahun ini memiliki beberapa kekhususan dalam penyelenggaraannya. Sehingga memerlukan antisipasi dan kesiapan secara khusus pula dalam persiapan dan pelaksanaannya. 

Hal ini disebabkan karena pendidikan dilaksanakan dalam situasi pandemi yang  dilaksanakan secara tatap muka. Dengan pertimbangan berhasilnya Pendidikan Diktukba On Campus tahun lalu yang mengelola seminimal mungkin penularan dan penyebaran Covid-19 selama pendidikan berlangsung.

Masih dikatakan Sunarto, saat menyampaikan amanat kapolda menyebut dalam praktek pelayanan kepada masyarakat, maka 75 persen komposisi personel Polri terdiri atas para Bintara yang merupakan garda terdepan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. 

Juga pertama kalinya akan diterapkan penguatan kurikulum baru yang telah diresmikan oleh kapolri yang diberi nama Kurikulum Presisi untuk pembangunan karakter kebangsaan, pemahaman sejarah perjuangan dan pembentukan negara Indonesia. 

"Hakikat fungsi polisi dan kebhinekaan, untuk menjawab tantangan perubahan sosial masyarakat dunia dalam revolusi industri 4.0 menuju masyarakat 5.0," ujar Sunarto menirukan amanat yang dibacakan kapolda.

Secara terpisah, Ketua LAM Riau Datuk Seri Al Azhar melaksanakan acara tepung tawar kepada para siswa peserta didik. Datu Al Azhar menuturkan, tepuk tepung tawar dilakukan kepada orang-orang yang akan melaksanakan tugas-tugas baru, dan semacam inisiasi dalam adat Melayu. Dengan harapan mekanisme dalam adat Melayu itu di terapkan.

"Maknanya dalam adat Melayu adalah supaya yang ditepung tawar itu berhasil, sukses dan berjaya. Jadi itu merupakan doa dari masyarakat adat Melayu, Polda Riau dan masyarakat Riau supaya adek-adek semua berhasil sukses dan berjaya," papar Al Azhar.

Ketua LAM berharap nantinya setelah 5 bulan menjalani pendidikan kepolisian akan menjadi insan Polri yang cara bicara dan cara berprilakunya baik.

"Kalian akan berinteraksi dengan orang yang berbeda, nikmatilah perbedaan itu. Kalian dari Papua dan Riau itu adalah satu saudara. Saya berharap kalian punya tekat menjalankan pendidikan ini untuk mengubah diri menjadi watak polisi yang sejati," imbaunya.

Atas nama LAMR,  Al Azhar menyampaikan selamat datang di bumi Melayu Lancang Kuning bagi siswa dari Papua dan Papua Barat. Dirinya juga meminta siswa dari Riau dapat membantu siswa dari Papua dan Papua Barat seperti membantu diri sendiri.(nda)
 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook